Ramah Tamah Antara Pj. Bupati Mesuji Dengan Pengawas dan Kepsek Jenjang TK/PAUD, SD, SMP Se-Kabupaten Mesuji
Pj Bupati Mesuji Lampung Drs.Sulpakar,M.M yang di dampingi Bunda PAUD Kabupaten Mesuji Ibu Pori Karlina Sulpakar,S.Pd. mengumpulkan seluruh pengawas kepala sekolah dan kepala sekolah jenjang TK/PAUD, SD, SMP se-kabupaten mesuji dalam rangka ramah tamah. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung aula SMPN 2 Mesuji desa Brabasan Kecamatan Tanjung Raya. Selasa(21/06/22)
Kegiatan ini dihadiri oleh Drs. Sulpakar, M.M. selaku Pj. Bupati
Mesuji, Syamsudin, S.Sos. selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji,
Pori Karlia Sulpakar selaku Bunda PAUD Kabupaten Mesuji, Chosiatun
Syamsudin selaku ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Mesuji,
Kadis Pendidikan Andi S Nugraha,SH.,MH. Pejabat Fungsional dan Staf Di
Lingkup Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab. Mesuji, Pengawas Sekolah
Se- Kab. Mesuji serta Kepala PAUD, Kepala SD dan Kepala SMP di Lingkup
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji Andi S Nugraha,SH.,MH. bahwa ramah tamah sesi pertama pada hari ini, dihadiri oleh Kepala Sekolah Jenjang PAUD Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Mesuji dengan jumlah 180 Lembaga.
“Dapat kami sampaikan pula, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di kabupaten Mesuji sudah cukup baik secara pengelolaan dan administrasi. Namun ada beberapa kendala yang memang kami hadapi dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Kendala yang Kami hadapi antara lain adalah jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di usia rata-rata lama sekolah masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi/kemiskinan, terbatasnya layanan pendidikan terutama di daerah terpencil/khusus, relevansi serta mutu layanan pendidikan yang belum sesuai dengan kondisi dan kebutuhan keluarga ATS serta faktor sosial budaya dan persepsi negatif tentang pendidikan anak usia dini yang berkembang di masayarakat,”jelasnya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji melalui bidang PNF
sudah melakukan beberapa langkah solutif yang diharapkan mampu
menyelesaikan kendala yang ada. Langkah yang telah kami ambil antara
lain menyediakan layanan pendidikan sesuai dengan standar mutu,
melakukan pendataan ATS baik dari segi usia maupun tingkat pendidikan,
melakukan kordinasi dan kerjasama dengan PKBM dan SKB serta stakeholder
lain untuk mensosialisasikan arti penting pendidikan guna mengembalikan
ATS kepada layanan pendidikan formal maupun non formal serta penguatan
pendidikan non formal.
Tidak ada komentar: